Jumat, 01 Februari 2013

Kerisauan yang tak dapat terdeskripsikan dengan baik..

Aku tak tau sampai kapan ini akan terjadi..
Kau dengan kesibukanmu..
Aku dengan aktifitasku..

Meski beberapa kali kita saling bertukar pikiran..
Dan sama-sama membuka hati..
Tapi rasanya tanpa disadari, kita masing-masing telah membangun sebuah tembok..

Hal terbodoh menurutku adalah, ketika..
Aku menahan rindu dan berusaha tidak mengatakannya padamu..
Dan ternyata, kau pun berbuat demikian juga..

Sampai pada obrolan singkat yang membuat kita saling menertawakan satu sama lain..
Antara aku dan kamu..
Yang takut untuk memulai menghubungi, karena takut akan menggangu waktu dari kita masing-masing..

Hingga pada titik ini, sedikitpun aku tidak pernah berhenti berpikir..
Tapi pada titik ini, aku telah berhasil mengasumsikan sebuah pendapat..
Bahwasanya..

Aku dan kau sama-sama ingin mencoba, tapi tidak bergerak..
Aku dan kau sama-sama ingin melangkah, tapi takut akan kecewa..
Aku dan kau sama-sama belum berhasil menemukan solusi untuk kerisauan ini..

Mungkin memang seharusnya yang kita lakukan saat ini adalah..
Bebas mengekspresikan apa yang ada di hati kita masing-masing..
Rindu, senang, sedih, kesal, cemburu, tidak ingin di ganggu, ingin bertemu, ingin berbincang, atau apapun yang dirasakan saat ini, tanpa takut itu akan membuat satu sama lain berharap, besar kepala, kecewa, kegirangan, ataupun marah..

Kita tak perlu takut harus apa, dan tidak perlu khawatir untuk melihat hasil akibatnya..
Karena apapun hasilnya, itu adalah resiko yang harus kita tanggung masing-masing..
Yang penting, kita telah mencoba, walau kita tidak pernah tau apa hasil akhirnya..

Aku ingin kau tidak sungkan..
Dan kau pun pernah mengatakan hal itu juga padaku..
Seharusnya kita sama-sama tak boleh sungkan..

Aku tidak tau apakah kerisauan ini hanya milikku seorang..
Atau kau pun begini..
Yang ku tau, kerisauan ini membuatku sangat tidak nyaman..

Tibalah pada sebuah keputusan sesaat, yang ku ambil dari pemikiran yang mendadak..
Aku akan memberimu ruang untuk beristirahat, berpikir, dan bebas..
Sampai kau dan aku sudah mengerti jelas, apa yang masing-masing kita mau..

Aku akan memberi waktu pada diriku, untuk sembuh dari lukaku yang terdahulu..
Dan kau pun juga harus pastikan bahwa, kau telah sembuh betul-betul..
Kita harus sembuh dulu.. Agar kita tak sama-sama takut..