Senin, 10 Oktober 2011

Secretly Loves Part 4

~plupp~

Sebuah pop up chat masuk ke yahoo messanger ku..

El : Lagi sibuk gak?
Aku : Engga terlalu, kenapa?
El : Gw mo kasi liat lu foto prawed gw.. Bagus dehh, gw sukaaaaaa >,<
Aku : Mana? mana?

El is inviting you to start photo sharing.
-Accept-


Aku mulai menerima foto-foto yg El maksud. Dan mulai iri ^^ Terlihat sangat jelas kebahagiaan yg terpancar dari senyumnya di foto itu. Sepertinya, aku terlalu bahagia tapi tak tau bagaimana mengungkapkan kebahagiaan itu dengan tepat, sehingga dada ku terasa mulai sesak dan bergetar..

El : Bagussss??
Aku : Bagusss ^^ lu tetep manis..

El : Oh ia dong, jelasssssss.. hahaha.. Dan lu pasti mau bilang klo Sam orang yg beruntung mendapatkan gw kan? =))
Aku : Gak usa gw bilang juga, lu dah tau kan.. hahaha..
El : Hahaha.. Besok gw mau kerumah mami, mau anter? ;;)
Aku : Sam ga sempet??
El : Mm.. sepertinya engga. Jadi lu mau anter kan? ya kan? ya kan? Plisss.. plissss... 
Aku : Iya, besok gw antar..
El : Yeyyyy :*
El is writing a message..
El : Oya, inget si busuk Moz ga?
Aku : Mozart? inget, kenapa?
El : Ia, kemaren dia telepon gw. Entah tau darimana telepon gw itu..
Aku : Wew.. dia ngomong apa??
El : Ya biasa, basa basi busuk.. Dan dia ajak ketemuan. Gw bilang aja, gw udah punya suami!!
Aku : Calon suami kali..
El : Eh ia, calon suami =)) Tapi gw bilang ke dia uda ada suami =)) Bodo ah..
Aku : Memangnya, ngapain dia ngajak ketemuan?

El : Dari gombal gembelnya sih, seperti ingin mengemis untuk kembali ke kehidupan gw lagi.... Tapi mau dia ngemis kayak apa, jangan harap, jangan mimpi.. GW GA SUDI!!


Mozart adalah pacar pertama El, sekaligus orang pertama yg sukses membuat El sakit hati karena cinta untuk pertama kalinya. Moz, anak kelas 3 saat kami baru kelas 1 SMA. Mereka mulai dekat, saat aku sibuk dengan Kepengurusan Osis ku. Jadi hampir tiap hari El makan di kantin sendiri, dan saat itulah Moz mulai mendekati El, sampai entah bagaimana ceritanya mereka jadian.

Memang sejak awal masuk SMA, El uda kesemsem sama Moz. Dia mulai berani untuk memoles mukanya dengan bedak, dan mewarnai bibirnya dengan lipglos. Mungkin itu efek anak ABG perempuan yg sedang fallin in love.

3 bulan mereka berpacaran, sudah mulai ada tanda-tanda keretakan. El mulai mengeluh atas tingkah Moz yg kerap kali berbohong padanya. Sampai klimaksnya, saat acara prome night angkatan Moz, kami tak sengaja memergoki Moz tengah mencium anak perempuan kelas 3 dipojok ruangan. El menarik Moz yg saat itu belum menyadari kehadiran El, dan menampar Moz dua kali dengan kejam.

El berjalan meninggalkan acara, ia berjalan dengan sangat cepat di bahu jalan, tapi hebatnya dia tak menangis sama sekali. Aku tau pasti dia sangat kesal dan sangat terpukul saat itu. Jadi aku menangkapnya dan memeluknya, lalu El baru mulai menangis.

Ini bukan kali pertamanya Moz mencoba berusaha mendekati El lagi. Mungkin ini sudah kesekian kalinya. Dan sikap El masih dingin seperti biasanya.

Suatu hari yg bodoh, aku merasa kasihan sama Moz, dan menasehati El untuk mencoba memberi kesempatan pada Moz. Dan apa hasilnya? El marah besar!! Sangat marah!!

"Sekalipun, gw gak akan mau balik sama Moz. Kalau bener dia orang yg baik, dia pasti masih sama gw sekarang!! Tolong hargai keputusan gw, jangan paksa-paksa gw untuk mengubah apa yg udah gw gariskan secara mutlak.. Bukannya gw gak mau kasih dia kesempatan, semua orang berhak mendapatkan kesempatan. Tapi semua orang juga berhak untuk menolak apa yg tidak ingin mereka lakukan!!"


Dari El, aku belajar untuk menghargai keputusan orang..



2 komentar: