Sudah 1 tahun aku dan Joe menjalin hubungan, dan hari ini
dia memaksaku untuk bertemu dengan ibunya. Akau belum siap, tapi dia terus
memaksaku. Akhirnya, aku menuruti
katanya dan ikut dengannya untuk bertemu ibunya. Aku tersontak kaget setelah
melihat ibunya, begitupula dengannya. Ternyata ibunya itu adalah wanita yang
membeli ginjalku, itu berarti.. apakah?? Joe orang yang menerima ginjalku??
....
....
“Aku sangat berterima kasih padamu, karena telah menjual ginjal untukku. Ginjalmu
ini sangat berarti bagi putraku, kelak dia tidak akan kesakitan lagi.”
“Bibi, jangan berterima kasih padaku. Seharusnya aku yang berterima kasih padamu, karena aku sangat memerlukan uang ini.”
“Bibi, jangan berterima kasih padaku. Seharusnya aku yang berterima kasih padamu, karena aku sangat memerlukan uang ini.”
....
“Sisi, kenapa kau melamun?”
Joe membuyarkan memoriku. Aku masih tidak percaya
kalau aku akan bertemu dengan wanita yang membeli ginjalku dengan cara seperti
ini, dan itu berarti... Reyne adalah adik Joe.
“Sudah berapa lama kalian berpacaran?” tanya wanita itu sambil meneguk secangkir teh.
“Sudah berapa lama kalian berpacaran?” tanya wanita itu sambil meneguk secangkir teh.
“Sekitar 1 tahun bu..”
“Bibi, apakah Joe punya saudara laki-laki lainnya?”
“Aku anak pria satu-satunya Si, setelahku ada Reyne adik perempuanku, sebentar lagi dia akan kesini.”
Jadi benar, Joe yang menerima ginjalku. Sungguh, hal ini sangat menguncangku.
“Kakakkkkkk....” suara Reyne muncul dari balik punggungku.
Dan seperti yang kuduga, diapun kaget melihatku.
“Bibi, apakah Joe punya saudara laki-laki lainnya?”
“Aku anak pria satu-satunya Si, setelahku ada Reyne adik perempuanku, sebentar lagi dia akan kesini.”
Jadi benar, Joe yang menerima ginjalku. Sungguh, hal ini sangat menguncangku.
“Kakakkkkkk....” suara Reyne muncul dari balik punggungku.
Dan seperti yang kuduga, diapun kaget melihatku.
....
“Aku tidak menyangka, kalau kau sudah mengenal ibu dan adikku. Bagaimana kalian
bertemu??”
Joe menanyakan hal yang sulit kujawab, saat mengantarku
pulang.
“Aku tidak sengaja pernah bertemu mereka di jalan.”
“Ohh... laluuu??”
“Aduhhhh..”
“Kau kenapa??”
“Kepalaku sakit, bolehkah aku istirahat?? Lain kali saja kita bicaranya.”
“Oh, baiklah.. Masuklah, aku akan pulang..”
“Mmm.. hati-hati di jalan.”
“Iyaa, sampai bertemu besok.”
“Aku tidak sengaja pernah bertemu mereka di jalan.”
“Ohh... laluuu??”
“Aduhhhh..”
“Kau kenapa??”
“Kepalaku sakit, bolehkah aku istirahat?? Lain kali saja kita bicaranya.”
“Oh, baiklah.. Masuklah, aku akan pulang..”
“Mmm.. hati-hati di jalan.”
“Iyaa, sampai bertemu besok.”
....
Ibu, katakan padaku, apa yang harus kulakukan setelah ini??
to be continue..
to be continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar