Rabu, 15 Februari 2012

My Little Brother, Please Grow Up (Part 12)

“Kakak.. kakakkkkkkkkkkk.. apa kau sudah di rumah??”
Teriak Lee sembari membuka pintu rumah kami.
“Aku sudah pulang Lee.”
jawabku sambil terbaring di kasur.
“Kakakkk, apa benar pacarmu itu Joe??”
“Darimana kau tau??”
“Jadi benar?? Kenapa tidak bilang padaku??”
“Aku juga belum lama mengetahuinya, aku belum sempat cerita..”
“Kakakk.. kau baik-baik saja? Apa kau sakit?? Kenapa mukamu pucat sekali??”
“Aku tidak apa-apa, aku hanya perlu sedikit istirahat, nanti akan baik lagi.”
“Baiklah.. aku tidak akan menggangumu kak. Istirahatlah..”

...
 
Hari minggu, aku menemani Lee membeli beberapa pakaian dan keperluan untuk dia masuk universitas. Dan dihari itu, aku tidak sengaja bertemu dengan pemilik restaurant, tempatku dulu pernah bekerja.

“Sisiiiii.. apakah itu kau??”

“Pamannnn.. apa kabar??”
“Ternyata benar, itu kau.”
“Lee, kenalkan.. Paman ini adalah pemilik restaurant tempat kakak dulu pernah bekerja.”
“Apa ini adikmu??”
“Ia pamannn... Dia adikku..”
“Hallo paman, aku Lee..”
“Adikmu tinggi dan tampan ya, pantas saja kau menyayanginya.”
“Hahaha.. paman bisa saja. Oya, bagaimana restaurant??”
“Huh.. Semenjak kau berhenti, restaurant semakin sepi. Banyak pelanggan yang mencarimu. Mereka inginnya ditemanimu minum..”
“Apa paman bilang?? Kakakku menemani tamu minum??”
 
....
 
Lee membanting pintu rumah dan membuang semua barang didepan matanya karena marah padaku.
“Jadi itu yang kau lakukan selama ini kak? Apa bedanya kau denganku??? Kau juga minum-minum saat seusiaku. Kenapa sekarang kau malah melarangku untuk minum??”
“Dengar Lee, aku tidak minum sama sekali, aku hanya menemani mereka, tapi aku tidak minum, percayalah padaku..”
“Menemani?? Apa kau tidur dengan mereka kak?? Hoh.. pantas saja kau bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat. Ternyata kau memberikan badanmu pada mereka?”
“Hentikan Leeeee!! Aku tidak melacur. Aku tidak tidur dengan mereka, percayalah padaku..”
“Lalu darimana kau mendapatkan 20 juta kak?? Bagaimana aku bisa mempercayaimu begitu saja, ini sangat tidak masuk akal.”
“Kumohon percayalah padaku Lee.. Kau jangan salah paham..”
 
 Lee pergi dari rumah dan meninggalkanku berlutut di dekat pintu. Dia telah salah paham. Tapi aku juga tidak bisa memberitahunya darimana aku mendapatkan uang itu.
 
....
 
Lee menelepon Reyne dan meminta Reyne untuk menemuinya didepan mini market kota.
“Leeee.. kenapa mencariku?”
“Reyneee... kau sudah datang?”
“Jangan minummmmm...” Reyne menarik botol minuman alcohol yang dipegang Lee.
“Kau ini kenapa? Mau seperti kakakku?? Melarangku untuk tidak minum tapi dia sendiri menemani tamu di restaurant untuk minum.”
“Kau bertengkar dengan kakakmu?”
“Kali ini dia sungguh keterlaluan. Aku baru tau sekarang kalau dia mendapatkan uang untuk biaya operasiku dari hasil tidur dengan pria.”
“Apa kau bilang?? Kenapa kau berkata seperti itu??”
“Sekalipun dia bilang tidak pernah tidur, tapi aku tidak percaya. Kalau benar tidak tidur, lalu darimana dia dapatkan uang begitu banyak?”
“Kau keterlaluan Lee.. Kenapa tidak mempercayai kakakmu sendiri??”
“Memangnya kau percaya padanya?”
“Dari pertama kali bertemu dengannya, aku sudah mempercayai kakakmu. Kau sudah bersamanya selama kau hidup, malah tidak mempercayainya. Kau mau tau, darimana dia mendapatkan uang untuk biaya operasimu???”



to be continue..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar