Kencan yang berkesan!!
Malam setelah acara pentas seni sekolahan gua, gua langsung mengirimkan sepucuk surat, yang bertuliskan seperti ini :
----------------------------------------------------------------------------
Kepada YTH
Kepala Alien,
Di Planet Autisnus
Mengenai hal yang pernah gua ajukan beberapa hari yang lalu
lewat telepon, tentang penjemputan 2 alien yang terdampar di muka bumi tercinta
gua ini, rasanya bapak tidak perlu terburu-buru untuk melakukannya. Santai aja
pak, karena baru saja mereka membuat kebaikan pada seorang gadis remaja yang
sedang dimabuk kasmaran. Jadi untuk berbagai macam kebodohan yang pernah mereka
lakukan bisa gua toleransi sementara waktu ini. Tapi jangan lupa untuk tetap
menjemput mereka yah pak, karena gua sangsi bahwa mereka akan melakukan
kebodohan-kebodohan yang lebih fatal nantinya.
Salam autis,
Sahabat anda di bumi
Dhea
--------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------
Hari ini hari minggu, yang artinya hari ini untuk pertama
kalinya gua akan berkencan dengan sang pangeran berkuda putih yang gua
idam-idamkan.. Uaaaaaaaaa.. senangnya >,<
Dan ini adalah hari pertama kalinya gua mengemis-ngemis sama
Ika, merendahkan martabat gua dan mengesampingkan gengsi gua serta membanting
harga diri gua! Gua gak punya baju bagus ataupun sepatu bagus yang bisa membuat
gua tampil feminim di depan Adit, huhu.. Sebagai balesannya, Ika memaksa gua
untuk memberitahu tujuan gua buat minjem barang-barang dia itu.
Dengan bermodalkan majalah remaja yang baru aja gua borong
tadi siang di mini market, gua pun mulai bereksperimen pada muka gua.
Memoleskan eye liner yang selalu somplak sebelah, memoleskan gincu tipis ke
bibir gua, gak brani tebel-tebel takut kaya penari jaipong, dan alhasil gua
menghabiskan lebih dari 3 jam di depan kaca.
Adududududu~ gemeteran gini yah nungguin Adit yang katanya
mau jemput gua nanti.
“Dheeeeeeee... pangeran kuda putih lu uda jemput lu tuhhh..”
teriak si kunti.
Sial, kenapa bawa-bawa pangeran kuda putih sih? Entah
kenapa, kalau kata-kata itu keluar dari mulut Ika, feel gua sebagai pemimpi
sejati rusak.
“Cie dandannnnnnnnn.. Centil ih lu Dhe..”
“Biarin, sirik aje lu..”
Gua langsung ke bawah dan menemui Adit yang tengah menunggu
di ujung tangga dengan setelah kemeja hitam dan celana jeans serta sepatu kets
>,< Kalau bahasa sundanya mah : kasep pisan ueyy..
Sepertinya baru kali ini gua menyanyikan lagu cenat cenutnya
smash dalam hati, sebagai lagu yang tepat untuk menggambarkan situasi hati gua
saat duduk dimobil sebelahan sama Adit, yang tengah menyetir >,<
“Kakak kamu gak pergi kemana-mana?”
Sumpah demi pedagang asongan yang lagi kepretin duit
dilapaknya, kenapa mesti Ika yang ditanya Dit?? Kenapaaaa?? Kenapa gak tanya,
kenapa hari ini gua bisa tampil begitu mempesona, menggemaskan?? Kenapa kau
hantam hatiku yang sedang cenat cenut ini dengan butiran meteor Dit??
“Engga.. di rumah aja dia..”
BT BT BT!!
Eh, batalkan BT nya, karena ini adalah kencan pertama gua
sama Adit >,<
(Di restaurant)
(Di restaurant)
“Kamu suka ice cream apa Dhe?”
“Cokelat dong.. Aku suka banget sama cokelat..”
“Oh, kalau gitu aku pesenin kamu ice cream double choco aja
yah..”
“Ia, apa aja deh yang menurut kamu enak..”
Apa aja deh asal makannya sama kamu Dit >,< Tae kotok
di bekuin juga pasti terasa enak sama gua saat ini.
“Oya, ngomong-ngomong kamu tau darimana nama aku Dhea?”
“Ya taulah Dhe, kan aku punya data-data panitia Pentas Seni,
hahaha..”
“Ohhh..”
GR banget lu Dhe, lu pikir si Adit cari tau informasi
tentang lu gitu?? Ngimpiiiiiiiiiiiiiiiiiii..
Sumpah demi eye liner yang udah gua taklukin selama 1 jam
tadi, ini ice cream enak banget. Mungkin karena makan sama pangeran tercinta
kali yah, makanya terasa enak banget.
Glegggggg~ sepertinya gua mulai tersedak sama double choco
ini setelah melihat 4 jari tangan berwarna hijau sedang melambai-lambai tepat
di belakang kepala Adit..
“Kamu gak apa-apa Dhe?? Minum minum dulu..”
“Uhukkk.. uhukkk..”
Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.. Itu Ika sama Denny, ngapain mereka disini?? NGAPAIN???
“Kenapa Dhe??” Adit menoleh kebelakang.
*tepok jidat*
*tepok jidat*
Gunung pun meletus, tanah pun longsor, air terjun pun
berhenti mengalir seketika itu juga.
“Loh kakak, ada disini juga?? Bareng sini duduknya..”
“Eh pangeran berkuda putih, hehehe.. Kok bisa disini juga
sih, kebetulan amat, eh ada Dhe juga, wahhh, serba kebetulan amat yah..” jawab Ika, mulai berakting..
Basa basi busuk lu Ka, gua tau ini emang uda lu rencanain
kan? Mergokin gua kencan?!? Bodohnya gua kasi tau kemana gua akan kencan sama
Adit dengan jujur, tau gitu gua kasi alamat palsu kalau ternyata tau mereka
bakal nyusul, Siallll.. sialll... Dan 2 alien ini dengan tidak malunya, duduk
gabung di meja kita. Rusak deh adegan romantis mandangin si kasep Adit sambil
ngemut ice cream..
“Ngapain sih lu Ka disini?”
“Ngapain ya makan ice cream lah, kata Denny ice cream disini
enak, ya kan yank?”
Gak tau malu, pasang muka tanpa dosa si Ika ngeles sembari nyaplok ice cream gua.
“Iya, enak loh disini yank. Tempatnya enak lagi buat kencan,
romantis gitu yank..”
“Ahahaha..” si Adit ketawa
Ya Tuhan pencipta segala binatang di darat maupun air,
jangan hukum hamba sekarang, plisss.. Gua janji bakal lebih rajin lagi berdoa,
setelah ini.
“Ia yank, romantis banget. Kalau kencan disini mah, aku udah
pasti dandan berjam-jam dulu yank, biar makin cantik waktu kencan..”
Belek onta, si Ika nyindir gua nih!!
“Mm.. gua permisi ke toilet dulu yah Dit..”
Gua masuk ke kamar toilet wanita yang paling ujung dan
mengunci pintunya rapat-rapat. Brengkiiiiiiiiii.. Kenapa sih, alien alien itu
mesti kesini?? Kenapaaaaaaaaaaaaaaa??? Kesellllllllllllllllllllllll.. Oh para
dewa alien yang paling bengis sekalipun, ku mohon, plis jangan rusak kencan gua
hari ini.. Gua meninggalkan toilet dalam keadaan tisue terurai-urai berantakan,
hasil keberingasan gua saat marah, dan memutuskan untuk kembali ke meja.
“Ngapain Dhe?? Tebelin make up yah?”
Si Ika nyamperin gua didepan toilet.
“Lu ngapain sih Ka, kesini? Ngapain?? Lu sengaja mau
mergokin gua yah?? Kurang kerjaan amat sih lu..”
“Dih, PD abis lu. Ngapain gua mergokin lu kesini, gua kan emang
mau pergi cari makan dan kebetulan aja kesini.”
“Bohong, kalau lu gak sengaja kesini, kenapa juga mesti lu
duduk tepat di belakang Adit, apa lagi coba kalau lu gak berniat mau mergokin
gua??”
“Kok lu sewot amat sih Dhe, santai aja kali. Jangan gitu dong,
gua kan baik sebagai kakak, mau memastikan adeknya kencan dengan sukses,
buktinya gua baik kan pinjemin baju sama sepatu gua ke lu..”
Glekkk, si Adit entah darimana muncul di antara gua dan Ika.
Bagus Ka, lu uda sukses buat gua malu didepan Adit, SANGAT SUKSES!!! Gua
maluuuuuuuuuu!! Gua gak tau mau taro muka gua kemana lagi!! Tanpa sepatah kata, gua pun langsung pergi meninggalkan mereka..
Setiba gua dikamar, gua langsung menulis kembali sepucuk
surat untuk Kepala Alien Planet Autisnus.
--------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
Kepada YTH
Kepala Alien,
Di Planet Autisnus
Abaikan surat gua yang pertama, cepat kirimkan pesawat luar
angkasa dan jemput 2 alien lu sekarang juga atau gua akan kirim pasukan untuk
obrak-abrik Planet lu dengan beringas!!!!
Salam keki,
Sahabat anda di bumi
Dhea
-----------------------------------------------------------------------------------
to be continue..
-----------------------------------------------------------------------------------
to be continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar