Kamis, 29 Desember 2011

Cinta Alien Part 17


A Little Thing Called Crazy Pos & Neg Emoticons 1 
 
Hari ke-4, liburan..

Mami nyusul papih ke Batam untuk menghadiri resepsi pernikahan kolega papih.. Mamih akan ke Batam selama 3 hari, setelah itu kembali ke Jakarta dengan papih, dan baru kita bisa liburan bersama-sama.

Baru satu hari di tinggal mamih, uda kangen setengah mati, dan..... sakit!!

Sejak bangun dari tidur tadi pagi, kepala gua udah kerasa kleyengan. Jadi gua memutuskan untuk tetap di ranjang, sampai gua merasa bener-bener kuat untuk berdiri. Bi Atun juga mengantar makanan ke kamar gua, jadi gua gak perlu repot-repot turun tangga untuk ke ruang makan. Sekitar jam 11 malam, gua terbangun dari tidur, dan merasakan seluruh badan gua panas. Panasssss!!! Sepertinya gua demam!! Oh no, bisa jadi ini disebabkan oleh infeksi gara-gara gigitan seekor alien di lengan kiri gua.

Setelah tau si Ika bukan hanya abisin pulsa gua tapi juga uda ngatain gua ember, pulangnya kita cekcok mulut lalu berujung dengan kontak fisik. Ika pukul lengan kanan gua, gua berteriak lalu pukul lengan kanan Ika, Ika berteriak lalu pukul badan gua, gua berteriak lalu pukul punggung Ika. Ika berteriak lalu tampar pipi kanan gua, semua taring di gigi dan tanduk di kepala gua keluar, hidung gua kembang-kempis, tanpa berteriak gua langsung jambak rambut Ika, Ika meronta-ronta kesakitan, berusaha melepaskan rambutnya dari genggaman tangan gua, dia menggoyang-goyangkan kepalanya dan berontak semakin keras,  kemudian menghentikan gua dengan sebuah gigitan di lengan kiri.. Saat itu juga, gua membatalkan perdamaian gua kepada mahluk luar angkasa itu..

"Bi atunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn...."

teriak gua dari dalam kamar untuk ketiga kalinya..

Kayaknya Bi Atun juga udah tidur deh.. Ya uda la, biar gua cari sendiri obat untuk demam di bawah.. Gua menuruni tangga dengan terseok-seok, dan mata pun sudah berdisko, disko disko, disko disko,, dan K.O..

Esoknya, saat gua terbangun dari tidur, gua sudah terbaring di kasur, dengan tangan kiri terinfus. Dengan kondisi setengah sadar gua mencari-cari apa saja yang bisa gua kenali..

"Neng, uda bangun??"
tanya Bi Atun sembari membelai kepala gua..
"Di rumah sakit yah ini bi?"
"Ia, kemarin malam neng pingsan di depan tangga. Neng Ika yang nemuin neng, trus teriak-teriak sampe bibi bangun.."
"Ohhh.. trus?"
"Trus neng Ika telepon mas Denny, lalu neng di anter ke rumah sakit.,."
"Hmmmm.."


Enggak lama orang yang di bicarakan Bi Atun pun datang, si Ika dan Denny.

"Dheeee.. kebetulan lu udah bangun.. Gua bawain makanan dong buat lu.."

Ika mamerin rantang besi yang dia bawa, dengan cengar-cengir. Lupa yah kalo kita lagi musuhan? Tapi, kalau dipikir-pikir sih, ini bukan saat yang tepat untuk mikirin soal musuhan. Kalau mau egois, pasti dia bakal biarin gua pingsan terus, sampe busuk di depan tangga. Kalau mau egois, pasti gua gak akan ada disini sekarang..

"Apaan itu? Makanan?"
"Ia.. bu.. burrrrr.. spesial buat lu.."

Ika pun membuka tutup rantang, menyempilkan sebuah sendok, dan menyodorkannya ke gua.
"Apaan ini? Kok warnanya cokelat-cokelat gini? Kaya mencret tau ga.."
"Ih, bawel deh lu, uda di kasi makan juga.. Cobain aja.. itu enak kok.. dijamin enak!!"
"Gak yakin gua.."
 
"Cobain aja Dhe, pasti enak kok.."
bela si Denny, berusaha meyakinkan gua.


Walau gak yakin, tapi gua hargai niat baik dia, maka gua pun menyantap bubur tsb. Syrupppp~ gua mulai menyedot sesendok bubur aneh itu..

"Hoekkkkkkkkkkkkkkk.. apaan ini?"
"AHAAHHAHAAHAH.. Tebak apaan? Itu makanan kesukaan lu Dhe, masa gak kenalin sih.."
"Apaan Ka? Kok aneh gini sih?"
"Itu nasi goreng buah, kesukaan lu.. gua blender, biar lu gampang makannya.."
"Lu gilaaaaaaaaaaaa??? nasi goreng itu bukan untuk di blender Ka, trus kenapa ini bisa jadi encer gini?? nasi goreng kan kering.."
"Gua kasih aer, AHHAHAHAHAHAH.."
"ARE YOU CRAZYYY???"


Kayaknya dia gak lupa deh kalo kita lagi musuhan, buktinya aja barusan dia mau ngeracunin gua..



to be continue..









Tidak ada komentar:

Posting Komentar