I'm Going To Be an Alien..
Mamih, papih, gua dan Ika pun liburan bersama.. Yeyyyy... Kami liburan di puncak.. Yeyyyyy...
Pagi yang cerahhhh, huaaaaaaaaaaaaa.. Gua berjalan-jalan mengitari resort dan menghirup udara segar.. Enaknya.. Ketek pun gua angkat, ademmmmmm.. Dan seketika itu juga, moment santai gua rusak..
"Dhe ikut gua sini..."
"Apaan sih Ka, mau kemana??"
"Uda ikut ajaaaa.." si Ika narik tangan gua dangan kasar dan bawa gua entah kemana..
Ini bukan kali pertamanya tubuh gua terhoyong-hoyong seperti ini oleh Ika. Langkah kami pun berhenti di salah satu restaurant yang tidak jauh dari resort.
"Ngapain ke sini?"
"Ngapain ke sini? Noh lu liat itu siapa??" Ika memegang kepala gua dan memutar ke arah yang dia maksud.
Sumpah demi rumput yang bergoyang, itu ADIT!! ADITTT!! Adit ada meja bagian outdoor restaurant itu..
"Jessyyyyyyyyyy!!"
"Lu kenal sama cewe yang bareng pangeran berkuda putih lu itu?"
"Ia, itu jessy Ka, dia temen gua, temen baik gua malahan. Kok mereka bisa disini, berduaan??"
"Wah.. wah.. wahh.. gak sala lagi nih Dhe, ini namanya temen makan temen.."
"Gak mungkin Jessy ngelakuin itu, lagian dia tau kalo gua suka sama Adit.."
"Berarti kemungkinan yang kedua.."
"Apa???"
"Adit yang playboyyyy!!!"
"Gak mungkinnnnnn ahhhhhhhhhh!!! Jangan nakut-nakutin gitu Ka.."
"Yee, bukannya nakut-nakutin.. Bisa aja kan.. Emang setelah kejadian itu, Adit ada sms lu ga/telepon lu?"
"Eng..gak.. emang kenapa?"
"Wahhh, gak serius itu berarti??"
"Maksudnya?"
"Buat tau cowok itu tertarik atau engga, bisa dilihat dari setelah kencan pertama. Kalau cowo itu telepon atau minimal sms lah, berarti dia tertarik sama lu. Tapi kalau nggak, berarti kebalikannya.."
"Masa sih Ka..."
Pagi yang cerahhhh, huaaaaaaaaaaaaa.. Gua berjalan-jalan mengitari resort dan menghirup udara segar.. Enaknya.. Ketek pun gua angkat, ademmmmmm.. Dan seketika itu juga, moment santai gua rusak..
"Dhe ikut gua sini..."
"Apaan sih Ka, mau kemana??"
"Uda ikut ajaaaa.." si Ika narik tangan gua dangan kasar dan bawa gua entah kemana..
Ini bukan kali pertamanya tubuh gua terhoyong-hoyong seperti ini oleh Ika. Langkah kami pun berhenti di salah satu restaurant yang tidak jauh dari resort.
"Ngapain ke sini?"
"Ngapain ke sini? Noh lu liat itu siapa??" Ika memegang kepala gua dan memutar ke arah yang dia maksud.
Sumpah demi rumput yang bergoyang, itu ADIT!! ADITTT!! Adit ada meja bagian outdoor restaurant itu..
"Jessyyyyyyyyyy!!"
"Lu kenal sama cewe yang bareng pangeran berkuda putih lu itu?"
"Ia, itu jessy Ka, dia temen gua, temen baik gua malahan. Kok mereka bisa disini, berduaan??"
"Wah.. wah.. wahh.. gak sala lagi nih Dhe, ini namanya temen makan temen.."
"Gak mungkin Jessy ngelakuin itu, lagian dia tau kalo gua suka sama Adit.."
"Berarti kemungkinan yang kedua.."
"Apa???"
"Adit yang playboyyyy!!!"
"Gak mungkinnnnnn ahhhhhhhhhh!!! Jangan nakut-nakutin gitu Ka.."
"Yee, bukannya nakut-nakutin.. Bisa aja kan.. Emang setelah kejadian itu, Adit ada sms lu ga/telepon lu?"
"Eng..gak.. emang kenapa?"
"Wahhh, gak serius itu berarti??"
"Maksudnya?"
"Buat tau cowok itu tertarik atau engga, bisa dilihat dari setelah kencan pertama. Kalau cowo itu telepon atau minimal sms lah, berarti dia tertarik sama lu. Tapi kalau nggak, berarti kebalikannya.."
"Masa sih Ka..."
Dalem banget yang Ika ngomongin, masa sih Adit gak tertarik sama gua? Trus, kenapa dia ajak gua pergi waktu itu?? Apa emang gua yang terlalu GR kali yah, udah ngangep itu sebagain awal dari PDKT.
"Biar gimanapun, ini gak boleh di biarin Dhe.. Ini.. ambil..." Ika memberi sebuah selang air ke gua, yang dia pungut dari rumput di dekat tempat kita mengintip..
"Mo ngapainnn?""Menurut lo???? Ya siram merekalah.." si Ika mulai memutar keran air yang terhubung ke selang yang gua pegang..
"Siram?? Lu gila??? Nanti kalau mereka tau gimana?"
"Ya enggak mungkin tau, makanya lu siram dari arah atas, biar dikiranya hujan, lagian kita kan deket pilar, kalo mereka nengok, kita bisa langsung ngumpet. Emangnya lu akan diam aja melihat penghianatan ini??"
Entah apa yang ada di otak gua saat itu. Gua bener-bener sedih dan sakit banget denger kata "penghianatan" yang di bilang Ika. Dengan bodohnya, gua pun mengikuti emosi gua dan menyiram mereka berdua pake selang. Adit dan Jessy mulai panik dan segera berlari, menyelamatkan diri masuk ke dalam restaurant untuk berteduh.. Gua pun berlari pulang ke resort sambil menangis. Pasti antena gua sebentar lagi tumbuh, pasti jari tangan dan kaki gua akan lenyap 1, pasti sebentar lagi bentuk mata gua akan runcing, dan gua akan sama serupa dengan Ika dan Denny.
to be continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar